Kontra - Guguran Kenangan
Posted by
Ki Jarot
| Kamis, 02 Agustus 2012 at 18.28
2
comments
Labels :
Lyrics
Download Song
Saat kau diujung jalan malam itu
Kau pikirkan dirimu, kau sadari hidupmu
Dan kau pun tau, tinggal sepenggal sepi
Lepas dari jemari hari-hari yang letih dan pasi
Sebuah cermin sepasang mata rusuh
Menyelundup ke dalam hatimu
Dirimu terlalu terpaku
Ada sesuatu yang mengalir lambat dan tenang di dirimu
Seperti perjalanan sungai musim kemarau
Menuju tempat yang sangat asing
Yang tak kan kau kenal, barang kali laut?
Ah mana mungkin, karna laut terlalu luas dan gagah
Bagai air mata yang jatuh
Menggenang di atas sehelai kertas tanpa tulisan apapun
Dan tak tampak sedikit pun
Meninggalkan cuma jejak-jejak samar tak kasat mata
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
Seorang pertapa menemukannya
Dibawah tong sampah diujung jalan
Lalu diubahnya menjadi sebuah kapal udara
Dan diterbangkannya begitu tinggi keangkasa
Kapal itu melesat begitu cepat
Layaknya pesawat tempur yang begitu hebat
Namun jatuh kesungai sempit dan penat
Sepenatnya kamarmu yang begitu gelap
Kembali kau kenang anak perempuan
Yang berlari dan kerap berhenti di tepi sungai
Melemparkan batu sebesar kepalan tangan
Kepermukaan air sungai yang mengalir lamban
Percikan air menyentuh betisnya yang telanjang
Kau cubit pipinya, dengan gemas dan riang
Lalu hatimu didera rasa takut dan cemas
Akan kehilangan gelak tawanya yang lepas
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
Entah kenapa, tiba-tiba saja kau membenci kodok diatas batu
Barang kali mukanya yang buruk mengingatkanmu
Pada sicebol jahat
Yang hobinya suka menculik anak-anak
Tak kau jawab pertanyaannya
Tentang mengapa katak berjalan melompat-lompat
Kau hanya bisa terdiam tanpa kata-kata
Kau berlalu begitu saja tanpa kau berikan jawaban yg dipinta
Kini pagi menjemput lebih cepat
Diam-diam hatimu smakin cemas kehilangan gelak tawanya yang lepas
Kau kenang kembali memori anak perempuan
Yang berlari lincah sepanjang sungai
Sinar matahari berebut menerobos
Jendela kamar terjebak lantai marmar
Segera kau sadar hidupmu tinggal separuh sepi
Tanpa suara kenangan berguguran kedalam hati
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
Saat kau diujung jalan malam itu
Kau pikirkan dirimu, kau sadari hidupmu
Dan kau pun tau, tinggal sepenggal sepi
Lepas dari jemari hari-hari yang letih dan pasi
Sebuah cermin sepasang mata rusuh
Menyelundup ke dalam hatimu
Dirimu terlalu terpaku
Ada sesuatu yang mengalir lambat dan tenang di dirimu
Seperti perjalanan sungai musim kemarau
Menuju tempat yang sangat asing
Yang tak kan kau kenal, barang kali laut?
Ah mana mungkin, karna laut terlalu luas dan gagah
Bagai air mata yang jatuh
Menggenang di atas sehelai kertas tanpa tulisan apapun
Dan tak tampak sedikit pun
Meninggalkan cuma jejak-jejak samar tak kasat mata
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
Seorang pertapa menemukannya
Dibawah tong sampah diujung jalan
Lalu diubahnya menjadi sebuah kapal udara
Dan diterbangkannya begitu tinggi keangkasa
Kapal itu melesat begitu cepat
Layaknya pesawat tempur yang begitu hebat
Namun jatuh kesungai sempit dan penat
Sepenatnya kamarmu yang begitu gelap
Kembali kau kenang anak perempuan
Yang berlari dan kerap berhenti di tepi sungai
Melemparkan batu sebesar kepalan tangan
Kepermukaan air sungai yang mengalir lamban
Percikan air menyentuh betisnya yang telanjang
Kau cubit pipinya, dengan gemas dan riang
Lalu hatimu didera rasa takut dan cemas
Akan kehilangan gelak tawanya yang lepas
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
Entah kenapa, tiba-tiba saja kau membenci kodok diatas batu
Barang kali mukanya yang buruk mengingatkanmu
Pada sicebol jahat
Yang hobinya suka menculik anak-anak
Tak kau jawab pertanyaannya
Tentang mengapa katak berjalan melompat-lompat
Kau hanya bisa terdiam tanpa kata-kata
Kau berlalu begitu saja tanpa kau berikan jawaban yg dipinta
Kini pagi menjemput lebih cepat
Diam-diam hatimu smakin cemas kehilangan gelak tawanya yang lepas
Kau kenang kembali memori anak perempuan
Yang berlari lincah sepanjang sungai
Sinar matahari berebut menerobos
Jendela kamar terjebak lantai marmar
Segera kau sadar hidupmu tinggal separuh sepi
Tanpa suara kenangan berguguran kedalam hati
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
Dan kau.. kini kau mengerti.. artinya hidup ini..
Dalam gelap, dalam terang kenangan ber-guguran..
Dan tak kan kembali, kenangan yang lalu, semuanya berlalu
Kini kau terpaku, segera kau sadari, hidupmu tinggal lah separuh sepi..
2 comments:
-
-
ngiwut jo lagune......
- 18 Agustus 2012 pukul 17.23
- Arbida Nila mengatakan...
-
izin copy paste ya om
- 11 Mei 2014 pukul 14.04
Langganan:
Posting Komentar (Atom)